“Futures look dangerous at first. Nine out of ten traders go bust in their first year. As you look closer, it becomes clear that the danger is not in the futures but in the people who trade them”
English Indonesia

Popular Posts

Monday, August 1, 2011

Don't Sink Your Ship with Only a Few Mistakes

When I was a kid, I used to play a rock paper scissors game with my friend. Rock beat scissors, scissors beat paper, and paper beat rock. Suppose now we play with $1 bet. If I have $100 in my pocket and you have $1000, in a couple hours the condition may still be the same, no one lose or win big. Now let's raise the bet to $20. Is it possible I lost my $100? Yes it is, because five strings of losses likely could happened than fifty strings of losses.

The same thing happens in trading. When you start to trade, you must plan how much loss you can bear and always put a risk small compare to your equity. We call it a stop loss. Some books recommend 2-3% loss  in each trade. I usually use 4-5%. I guess that depends on the market you trade and equity you have. 
The problem with using a stop loss is oftenly after the stop hit, the market goes back to our favor, Isn't it? :).  In this case, then we have to improve our methods. A stop loss is not a perfect tool, but it is the best defense we can have. 
Imagine a big ship with only one or two leakage chambers. No matter how big the ship, one little accident can drawn it. Limiting risk prevents a great damage to our account. Five or more strings of bad luck cannot make us kicked out from the market if we have a tight stop.
One more thing we should remember if we cannot afford to lose then we never can trade. There is always a risk in every occurrence. From the beginning we enter a position we already lost with the slippage and commissions. To cover that, the comparison between  the reward and the risk must be greater.For an example : If I plan $20 profit and $5 loss in each trade, with 4 times wrong and only 2 times right, I will still make money. This Idea is good but is very hard to implement. Well I won't object that, but if you see my walking text above, I would rather be the one than the nine. :)

Di masa kecil, saya dan teman-teman seringkali bermain permainan gunting kertas batu. Gunting mengalahkan kertas, kertas mengalahkan batu dan batu mengalahkan gunting. Misalkan sekarang anda dan saya bermain hanya saja kali ini memakai taruhan $1 setiap putaran. Dengan $100 di kantong saya dan $ 1000 di kantong anda, beberapa jam kemudian saya yakin hasilnya uang kita akan kurang lebih sama, tidak ada yang menang atau kalah banyak. Lain halnya kalau seandainya taruhannya dinaikkan menjadi $20 setiap putaran. Mungkinkan $100 saya dapat habis? Mungkin saja, karena kejadian 5x kalah berturut-turut lebih memungkinkan daripada 50x kalah berturut-turut.
Hal yang sama juga berlaku pada saat kita trading. Ketika anda mulai bertransaksi, anda sudah harus memiliki rencana seberapa besar resiko yang anda dapat tahan. Anda harus selalu membuat resiko yang kecil dibanding dengan jumlah modal anda. Kita biasanya sebut dengan Stop Loss. Beberapa buku merekomendasikan 2-3% resiko dari modal pada tiap kali transaksi. Saya biasanya menggunakan 4-5 % karena saya pikir hal ini tergantung dari pasar apa yang kita masuki dan seberapa besar modal yang kita miliki.
Masalah yang sering timbul dengan menggunakan stop loss adalah seringkali setelah menyentuh stop loss, harga kembali menuju level yang sebelumnya sudah kita prediksikan. Dalam hal ini kita perlu meneliti kembali metode/ analisa kita dan jika diperlukan membuat adjustment pada pola trading kita. Stop loss bukanlah alat yang sempurna, tetapi merupakan alat yang terbaik yang kita miliki. Bayangkan sebuah kapal besar yang hanya memiliki 1 atau 2 bilik kebocoran. Satu kebocoran kecil dapat membuat bilik itu dipenuhi air dan menyebabkan kapal tenggelam. Sama juga dengan account kita, satu kesalahan posisi dan kemudian membiarkan tanpa adanya stop loss, dapat menghancurkan account kita. Membatasi kerugian dapat menghindarkan kita dari kerusakan parah terhadap account kita. Lima atau lebih kesalahan berturut-turut tidak akan membuat kita terlempar dari pasar bila kita menggunakan stop loss.
Satu hal lagi dalam bertransaksi jangan sampai anda takut untuk rugi atau anda tidak akan pernah dapat bertransaksi. Pada setiap peristiwa selalu ada resiko. Menjual buah pun juga beresiko, akan selalu ada buah busuk yang harus anda buang tiap harinya yang berarti itu kerugian buat anda, tetapi selama jumlah buah yang anda jual jauh lebih besar daripada jumlah buah yang anda buang secara kumulatif, anda masih mendapatkan untung. Misalkan dalam trading kita menerapkan $20 profit dan $5 stop loss, dengan 4x prediksi keliru dan hanya 2x  prediksi benar, kita masih menghasilkan uang.
Ide ini sepertinya sangat bagus, tetapi dalam prakteknya tidak sesederhana yang dibayangkan. Hmmm... saya tidak akan menyangkalnya, tetapi jika anda lihat teks berjalan saya yang ada di atas, lebih baik saya berusaha menjadi yang satu daripada masuk di antara yang sembilan. :)



No comments: